Rusia Klaim Berhasil Dorong Pasukan Ukraina Kembali ke Perbatasan Kursk
Dalam perkembangan terbaru konflik link alternatif trisula88 antara Rusia dan Ukraina, militer Rusia mengklaim telah berhasil mendorong pasukan Ukraina kembali ke perbatasan wilayah Kursk, Rusia. Klaim ini menandai kemajuan signifikan bagi Rusia dalam upayanya merebut kembali kendali atas wilayah yang sempat dikuasai Ukraina sejak serangan mendadak pada Agustus tahun lalu.
Latar Belakang Konflik di Kursk
Wilayah Kursk, yang berbatasan langsung dengan Ukraina, menjadi salah satu titik panas dalam konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Pada Agustus 2024, pasukan Ukraina melancarkan serangan kilat ke wilayah ini, berhasil menguasai sekitar 1.400 kilometer persegi wilayah Rusia di Kursk. Serangan ini menjadi pukulan telak bagi Rusia dan memicu respons militer besar-besaran dari Moskow untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Klaim Rusia atas Kemajuan di Kursk
Sejak serangan Ukraina, Rusia terus melakukan operasi militer intensif untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk. Pada awal Maret 2025, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan keberhasilan merebut kembali beberapa permukiman penting seperti Malaya Loknya, Cherkasskoye Porechnoye, Kositsa, dan Desa Lebedevka, yang membawa pasukan Rusia semakin dekat ke kota strategis Sudzha yang dikuasai Ukraina48.
Pada pertengahan Maret, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, menyatakan bahwa pasukan Rusia telah merebut kembali lebih dari 86 persen wilayah Kursk yang sebelumnya dikuasai Ukraina, dengan luas wilayah yang direbut kembali mencapai lebih dari 1.100 kilometer persegi35. Gerasimov juga mengklaim bahwa beberapa unit Rusia telah melintasi perbatasan dan memasuki wilayah Sumy di Ukraina, menandakan ekspansi operasi militer Rusia di wilayah perbatasan5.
Pada awal April 2025, Rusia mengumumkan telah mengusir pasukan Ukraina dari pemukiman Guyevo, salah satu pijakan terakhir Ukraina di Kursk, dan terus melakukan serangan udara serta artileri terhadap posisi Ukraina di seberang perbatasan16. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya juga tengah berupaya merebut dua pemukiman lain, Gornal dan Oleshnya, untuk menguasai seluruh wilayah Kursk kembali1.
Reaksi dan Situasi di Lapangan
Sementara klaim Rusia terus muncul, Ukraina belum memberikan komentar langsung terkait pernyataan tersebut. Namun, Staf Umum Ukraina melaporkan bahwa mereka melakukan serangan udara terhadap kompleks hanggar dan bangunan militer di wilayah Kursk yang digunakan oleh Rusia untuk operasi pesawat nirawak dan perawatan militer1.
Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka memerintahkan pasukannya untuk segera mengusir tentara Ukraina dari wilayah Kursk. Pada Maret 2025, Putin mengunjungi wilayah tersebut dan menegaskan bahwa tujuan utama Rusia adalah mengalahkan musuh yang bercokol di Kursk sesegera mungkin7. Putin juga menekankan pentingnya merebut kembali kendali atas wilayah tersebut sebagai bagian dari strategi militer Rusia.
Di sisi lain, pasukan Ukraina masih memberikan perlawanan meskipun terpaksa mundur. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pasukan Ukraina yang tersisa di Kursk kini terkonsentrasi dalam dua kantong wilayah yang terhubung di sisi perbatasan Rusia, dan pertempuran sengit masih berlangsung9. Ukraina juga mengonfirmasi aktivitas militernya di wilayah Belgorod yang berdekatan dengan Kursk, menunjukkan bahwa konflik di perbatasan Rusia-Ukraina masih dinamis dan kompleks6.
Dampak dan Implikasi
Klaim Rusia yang berhasil mendorong pasukan Ukraina kembali ke perbatasan Kursk memiliki implikasi strategis dan politik yang besar. Wilayah Kursk merupakan wilayah penting bagi Rusia karena letaknya yang strategis dan sebagai bagian dari wilayah kedaulatan nasional. Keberhasilan merebut kembali wilayah ini akan memperkuat posisi tawar Rusia dalam negosiasi damai yang terus berlangsung.
Namun, serangan Ukraina ke wilayah Kursk pada Agustus 2024 juga menunjukkan bahwa Ukraina mampu melakukan operasi militer yang signifikan di wilayah Rusia, yang menjadi pukulan psikologis bagi Moskow dan menambah tekanan pada Presiden Putin10. Konflik di Kursk juga menyebabkan evakuasi besar-besaran penduduk sipil dan keadaan darurat di wilayah tersebut, menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius10.
Kesimpulan
Rusia mengklaim telah berhasil mendorong pasukan Ukraina kembali ke perbatasan wilayah Kursk setelah serangkaian operasi militer yang intensif sejak Agustus 2024. Dengan merebut kembali sebagian besar wilayah yang sempat dikuasai Ukraina, Rusia berupaya mengamankan wilayah perbatasannya dan memperkuat posisi dalam konflik yang masih berlangsung. Meskipun demikian, pertempuran di wilayah ini masih berlangsung sengit, dan situasi di lapangan tetap dinamis dengan kedua belah pihak terus berusaha mempertahankan atau merebut wilayah strategis tersebut1369.